LEBARAN, (Mulut Mengikhlaskan Hati Masih Menyimpan Kenangan)

Bulan Ramadhan akan segera berlalu, tapi kenangan tentangmu masih saja menggebu. Esok, hari akan di penuhi maaf maafan ataupun bersalam-salaman antar umat muslim. Yah bagiku dahulu pernah ada sosok paling memukau saat idul fitri, berhias hijab panjang yang kau kenakan beserta gamis yang menutupi seluruh bagian tubuh. tak lupa sedikit make up yang menempel diwajahnya sebab aku selalu suka dia jika berdandan natural saja. tapi sekarang dia tetap mempesona, yang membedakannya orang yang dia gengam di sampingnya. yang dia ajak berkeliling kampung seakan dunia harus tau bahwa mereka pasangan paling sempurna. orang yang wajahnya selalu memenuhi postingan-postingannya di sosial media beserta caption “panggilan sayangnya dan emoticon titik dua bintangnya ”.
Aku ingat sekali. Idul fitri tahun lalu kita pernah berkhayal gila sekedar merencanakan masa depan kita kelak. Menjadikan mulut kita penuh dengan khayalan-khayalan yang tak masuk diakal, “mulai dari pembicaran soal kuliah hingga nanti kalau kita nikah mau punya anak berapa yah”. Kau mengajakku silaturahmi ke rumahmu, memperkenalkan diriku dengan kedua orang tuamu. Sedikit pujian kau lemparkan diriku di depan orang tuamu, tawa dan canda menghaisi ruang tamumu saat itu. Tak lupa ketupat dan opor ayam yang kau sajikan sendiri dengan tanganmu, sembari berkata “bikinnya pake cinta loh ini” seketika di balas gelak tawa dan cubitan ke arah pipimu olehku.
Kau sudah lupa atau pura pura lupa dengan kejadian itu?
Hingga akhirnya aku terketuk. bahwa ketulusan cinta dari dalam hati, akan kalah dengan orang yang akan menjanjikannya berlimpah materi . Yah mau gimana lagi, aku hanya seorang mahasiswa yang bahkan jajan saja masih minta sama orang tua, sangat jauh dari dia, yang lulusan terbaik dari universitas ternama, yang sekarang duduk di bank milik negara. Orang tua mana yang tidak mau memiliki calon mantu seperti itu.
Tidak ada harapan lagi yang bisa kudapatkan dari kenangan, toh walaupun aku teriak sekencang kencangnya, menulis sebagus bagusnya atapun datang ke orang tuanya untuk sekedar memberikanku kesempatan kedua. nyatanya kau akan tetap mendapatkan gelar nama dari keluarga dia di belakang namamu nanti.
Yang terpenting sekarang aku harus ikhlas, tidak ada lagi air mata mengucur deras. Tidak adalagi sakit hati jika bertemu denganmu nanti. Yang perlu aku siapkan untuk esok hari mental dan jiwa yang kuat, sebab jika bersalaman denganmu apalagi disampingnya ada dia. aku harus terlihat tegar, walaupun sebenernya luka di hati masih memar.



Yah terkadang lebaran menjadi hari perjumpaan untuk sanak keluarga yang jarang sekali bertemu. pembicaraan tentang pekerjaan, kelanjutan kuliah hingga pertanyaan klasik yang dari dulu sampai sekarang masih tetap ada, yah “KAPAN NIKAH”. Mungkin bagi seseorang yang sudah mempunyai pasangan tidak terlalu sulit untuk menjawabnya, tapi tidak bagi sebagian orangnya yang hatinya masih sendiri, yang hidupnya terlalu fokus pada karir hingga status single gak berakhir-akhir. apa kalian gak kasihan sama kaum seperti kita? Apa kalian gak mau menghargai perasaan kita?? Coba deh pikirkan lagi, mampukah kalian sekuat kita? Yang buka puasa tanpa ada ucapan dari orang lain, makan sahur tidak ada yang bangunin. sekarang di hari penuh berkah ini kalian masih saja menyiksa kaum kita dengan pertanyaan yang hingga sekarang belum ditemukan jawabannya. Shitttt!!!

Untuk kaum yang sering ditanya “kok lebaran masih sendiri aja”
Aku bersama kalian, tenang kau tak sendirian. Aku sangat mengerti perasaan kalian semua; kesel, bête ataupun mau marah. Tapi santai saja, semua itu hanya kata kata. Toh belom tentu yang gandengan saat lebaran hidupnya akan bahagia. justru aku sih kasihan melihat mereka yang masih muda tapi sudah menggendong seorang anak, yang hidupnya hanya terbatas oleh lingkungan itu-itu saja, yang belom saatnya memikul beratnya rumah tangga. Padahal makan dan tempat tinggal saja masih numpang sama orang tua.
Untuk kaum yang sering ditanya kapan nikah pada saat lebaran
Aku selalu disampingmu, kapan dan dimanapun. Aku lebih bangga hidup sendiri dari pada masih muda hidupnya sudah di kekang sama orang yang belom tentu jodohnya. jadi buat ibu-ibu terutama yang sering nanya “kapan nikah?” “kapan punya anak?” urusi saja anakmu itu, apa anakmu sudah bahagia? Apa masih menelan luka? Tapi dia tak mau cerita ke orang tuanya hehehe. Aku sih gak bangga ataupun seneng yang kalo lebaran ngegandeng pacar atau digandeng pacar sambil diperkenalkan ke semua orang kalo inilah orang yang dicinta, kamilah pasangan paling sempurna, tapi nanti kalau sudah putus baru berasa; sindir-sindiran di sosial media, gak mau saling sapa hingga membuang barang-barang pemberiannya. Apaan tuh, cinta gak mengajarkan kebencian, tetapi cinta mengajarkan keikhlasan.
Jadi buat yang lebaran memiliki pasangan, tak usah sombong. Sebab kekasih ada bukan untuk dipamerkan, tapi untuk kita jaga dalam kenyamanan.
Yah jadi buat kamu yang lebaran tahun ini masih sendirian, aku bersama kalian….

Ditulis khusus untuk memperat kaum yang sering ditanya “KAPAN NIKAH?? KAPAN PUNYA ANAK??” silahkan di share agar semua orang tahu pertanyan seperti itu sudah tidak berfaedah, Yang penting cantumin sumbernya yah

Komentar

  1. Hahaha...dasar kaum jones..!!!

    Lemah..!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih bozquh atas komennya walaupun nyelekit yah hahaha

      Hapus
  2. Pertanyaan mematikan KAPAN NIKAH

    BalasHapus
    Balasan
    1. santai aja bozquh, bilang aja kalo ada yang nanya gtu "emang situ udah bahagia?"

      Hapus
  3. Bakal Sama Nih Nasibnya Kaya Saya

    BalasHapus
  4. Pertanyaan paling kamvret buat para jones

    BalasHapus
  5. Pura-pura amnesia gan kalo ditanya kapan nikah wkwkwk

    BalasHapus
  6. tenang gan masih banyak jones di luar sana

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer