Untukmu Yang Masih Mencintai Dia



Dari usaha yang tak pernah buatnya peduli, akhirnya kau tersadar
Bahwa kau ini sebenarnya hanya sebatas teman yang tanpa ada peningkatan hubungan
Yang dicari hanya sebatas ketika ia sepi, diperhatikan ketika dia sedang bosan
Kau hidup dalam ruang ruang ketidakpastian yang setiap saat menyesakan perasaan
Tinggal bersama para korban atas tindak kekerasan terhadap kepalsuan harapan

Semua berjalan menyakitkan tanpa ada diprioritaskan
Kau diperlakukan begitu manis diawal
Namun ketika sedihnya mulai sirna, ia perlahan melepaskan genggamannya
Dia seenaknya saja mematahkan semua harapan yang telah mulai tumbuh dari segala perhatiannya
Berikut tawa, canda hingga kenyamanan, yang berubah menjadi rasa ingin memilikinya  lebih dari seorang teman

Diantara pesan pesan yang ia biarkan begitu saja, kau tinggal disitu
Diantara barang – barang pemberianmu yang ia sandarkan di sudut kamarnya, kau menetap disitu
Mengintip keseharian, melihat ia tertawa bahagai atas kabar kekasih barunya yang mengajak bertatap muka melalui aplikasi tukar pesan, hingga melihat dirinya menangis hanya karena yang disayang  sudah pindah ke lain perasaan.
Kau tau semua, tapi ia tak pernah balas rasa

Walau begitu kau tetap bahagia…
Sebab ia masih tetap membalas pesan – pesanmu, walaupun balasan pesannya kadang singkat dan terlebih kau harus sabar menunggu.
Ia selalu memberikan senyum ketika bertatapan denganmu sembari mengingatkan kesehatanmu yang membuat keyakinanmu semakin maju.
Itu semua sudah cukup, membuat semua sakit hatimu kembali tertutup

Lantas sekarang kau seperti raga tak bernyawa. Mulutmu sering sekali menyebut namanya tanpa disengaja. Di kala sepi melanda, kau sering membaca ulang semua chat – chat milikmu dengannya. Hingga tak kau pedulikan orang sekitarmu, yang kau pikirkan hanya dia yang sebenarnya tak mencintaimu.
Memang dia sangat mahir dalam soal memikat, sungguh ingin sekali kau lindungi. Lemah lembut sikapnya bercampur dengan sepaket paras cantik senyum sungging, yang mungkin pria mana saja lemah melihatnya. Tiap kali kau ajak makan, ia selalu ada waktu, dan bahkan ia kadang terlihat manja ketika bersamamu.

Sebelum akhirnya semesta memberitahumu
Bahwa sebenarnya dia tak mencintaimu, dia hanya sedang kesepian kebetulan ada kamu




Jakarta,27 oktober 2017

Komentar

Postingan Populer